Apa yang dapat dengan cepat kita lihat dari sebatang pohon? Ya, daunnya. Kita bisa melihat apakah daunnya segar atau tidak, rimbun atau tidak. Kita tahu bahwa daun itu tidak berdiri sendiri tetapi bertumpu pada ranting, ranting bertumpu pada dahan. Dan dahan juga tidak berdiri
sendiri. Dahan bertumpu pada batang.
Batang menentukan seberapa kokoh pohon itu. Batang dengan diameter yang besar mengindikasikan pohon yang kokoh. Sebaliknya batang yang kurus mungkin tidak akan kuat menahan angin kuat yang berhembus. Batang dapat berdiri karena ditopang oleh akar. Sedangkan
akar yang sehat bergantung pada kesuburan tanah di mana akar itu berada. Keseluruhan bagian dari sebuah pohon dapat merepresentasikan kesuksesan.
Daun, yang merupakan bagian yang paling cepat dan mudah dilihat, merepresentasikan kinerja. Kinerja adalah sesuatu yang paling cepat dikenali. Apakah kinerja kita baik atau buruk langsung dapat terlihat dengan cepat. Dahan yang merupakan penopang bagi daun adalah bakat dan kemauan. Dengan kata lain kinerja seseorang bergantung pada bakat dan kemauan. Mereka yang punya bakat tapi tidak punya kemauan tidak akan menghasilkan kinerja yang unggul.
Sebagian kita meyakini bahwa bakat itu faktor genetis (keturunan). Namun, saya lebih setuju dengan pendapat Paul Stoltz bahwa bakat itu adalah gabungan antara pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability). Indikator kemauan yang kuat adalah adanya hasrat yang menggebu-gebu. Hasrat menggambarkan motivasi, antusiasme, gairah, dorongan, dan ambisi.
Dahan bergantung pada batang, yang merepresentasikan kecerdasan, kesehatan, dan karakter. Menurut Howard Gartner kecerdasan mempunyai tujuh bentuk, yaitu linguistik, kinestetik, spasial, logika matematis, musik, interpersonal, dan intrapersonal. Kesehatan mencakup kesehatan fisik dan emosi.
Kecerdasan dan kesehatan dapat membawa seseorang pada suatu pencapaian. Namun, hal yang membuat kita bertahan pada posisi kesuksesan adalah karakter. Karakter yang mendukung adalah kejujuran, keadilan, kebersihan hati, kebijaksanaan, kebaikan, keberanian, dan kedermawanan.
Akar merepresentasikan genetika, pendidikan, dan keyakinan. Walaupun warisan genetis tidak mutlak menentukan nasib seseorang, namun faktor ini diyakini memiliki pengaruh. Faktor genetis sangat mendasari perilaku kita. Pendidikan memengaruhi kecerdasan, pembentukan kebiasaan yang sehat, perkembangan watak, dan keterampilan. Keyakinan jelas memengaruhi cara berpikir dan bertindak.
Akar akan tumbuh sehat jika tanah tempat ia berada memiliki kandungan hara yang cukup yang membuat tanah menjadi subur. Kandungan hara itulah yang disebut Adversity Quotient (AQ). AQ menunjukkan daya tahan seseorang dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Daya tahan itu akan menentukan apakah seseorang akan terus bertumbuh dan terus mencapai kinerja yang unggul. Itulah keseluruhan bagian sebuah Pohon Kesuksesan.